DEMAK – Bati Tuud Koramil 05/Mijen Kodim 0716/Demak Peltu Edy Sunarto menjadi Pembina upacara dalam peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2024 di Pondok Pesantren Putri Darussalam, Desa Jleper, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak, Selasa (22/10/2024).
Upacara tersebut dihadiri Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam KH. M. Said Ahyadi, Ketua Yayasan Pendidikan Islam Darussalam KH. Najih Ahyadi, Asaatid dan Asaatidzah Ponpes dan diikuti seluruh santriwati Ponpes Darussalam.
Baca juga:
Teknik Menulis Berita 'Feature'
|
Upacara diawali dengan pengibaran bendera merah putih, pembacaan teks Pancasila, dilanjutkan pembacaan Ikrar Santri Nasional, amanat Pembina upacara, dan penyerahan piagam penghargaan kepada santriwati terbaik Ponpes Darussalam.
Dalam amanatnya, Peltu Edy Sunarto menyampaikan bahwa Hari Santri yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober memiliki makna mendalam bagi santri dan seluruh rakyat Indonesia. Kontribusi santri dalam memperjuangkan kemerdekaan tidak bisa diragukan lagi.
Baca juga:
Kaidah Penulisan Berita Seminar
|
”Sejak penetapan Hari Santri Nasional pada tahun 2015, momen ini telah menjadi refleksi penting bagi santri dan bangsa untuk mengenang peran pondok pesantren dalam perjuangan melawan penjajah, ” ucapnya.
Peltu Edy menambahkan, seperti yang diketahui, tema Hari Santri 2024 yakni “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan, ” diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi santri masa kini untuk meneruskan perjuangan para pendahulu.
Baca juga:
Kaidah Penulisan Berita Kriminal
|
“Seorang santri memiliki tanggung jawab untuk melanjutkan perjuangan kiai. Ini bukan hanya sekadar mengenang, tetapi juga beraksi dengan semangat yang sama menghadapi tantangan zaman modern, ” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya pendidikan dan inovasi di era saat ini. Refleksi atas sejarah merupakan hal penting agar generasi santri modern bisa terus belajar, memperbaiki diri, dan berkontribusi lebih besar demi kemajuan bangsa Indonesia.
”Oleh karena itu, Hari Santri bukan hanya ajang seremonial belaka, tetapi momentum bagi para santri untuk meningkatkan kualitas diri, baik dalam hal akhlak maupun kecakapan untuk memajukan bangsa. Santri juga harus percaya diri bahwa mereka bisa menjadi apa saja, termasuk pemimpin negara. Kesuksesan ini hanya dapat diraih melalui usaha dan ketekunan, ” sambungnya.
Di akhir amanatnya, Bati Tuud menegaskan bahwa Hari Santri bukan hanya milik santri dan pesantren, tetapi juga milik seluruh elemen bangsa yang mencintai tanah air.
“Mari kita rayakan Hari Santri bersama, dan doakan pahlawan-pahlawan kita yang telah berjuang demi kemaslahatan bangsa. Semoga mereka ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah, ” tutupnya. (Agung).